Kamis, 28 Oktober 2010

MANUSIA DAN CINTA KASIH


1. Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau rasa sangat tertarik hatinya.
Kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka/sayang kepada seseorang yang disertai dengan belas kasihan.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat.
Cinta juga pengikat antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia mengikuti perintahNya dengan ikhlas.

Dalam buku "seni mencinta", Erich Fromm menyatakan bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
 Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu :
# Pengasuhan
    Contoh : cinta seorang ibu pada anaknya
# Tanggung jawab
   Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam hal hubungan ibu dan anak bayinya
# Perhatian
   Memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
# Pengenalan
    Keinginan untuk mengetahui rahasia manusia
Dengan unsur-unsur tersebut suatu cinta dapat dibina dengan baik


Pengertian cinta menurut Dr.Sarlito W. Sarwono, memiliki tiga unsur :
1. Keterikatan
    Adanya perasaan untuk hanya bersama dia dan segala prioritas untuk dia.
2. Keintiman
    Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak.
3. Kemesraan
    Adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen, ucapan-ucapan rasa sayang, dan seterusnya

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, tidak semua unsur cinta sama kuatnya. Ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman dan kemesraannya kurang.
Cinta yang unsur keintiman dan keterikatannya kurang, tetapi diwarnai dengan kemesraan yang menggejolak dinamakan cinta yang pincang

Cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya Manajemen Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.
Didalam Alqur'an ditemukan ada fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia.

Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan, yang berdasarkan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 24, yaitu;
1. Cinta tingkat tertinggi, adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah
2. Cinta tingkat menengah, adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat
3. Cinta tingkat terendah, adalah cinta kepada keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal

Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya beraneka ragam, misalnya :
  • Cinta kepada Thagut, yaitu syetan atau sesuatu yang disembah selain Allah
  • Cinta berdasarkan hawa nafsu
  • Cinta yang mengutamakan kecintaan pada orangtua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal
   
Hikmah cinta itu sangat besar, diantaranya ;
a. Sesungguhnya cinta itu merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami bermacam rintangan
b. Fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar dalam melestarikan kehidupan lingkungan
c. Fenomena cinta merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antara keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman dan keselamatan di bumi.



2. Cinta Menurut Ajaran Agama


Dalam kehidupan manusia cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Alqur'an, yaitu ;

Cinta Diri
Cinta diri berkaitan dengan dorongan menjaga diri. Alqur'an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan menghindari sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia pada dirinya sendiri, ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup.

Cinta kepada sesama manusia
Alqur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri sendiri. Dalam seruan itu terkandung pengarahan agar para mukmin tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

Cinta seksual
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu pernikahan.

Cinta kebapakan
Para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
Cinta kebapakan terlihat jelas dalam do'a Zakaria a.s, yang memohon pada Allah agar ia dikarunia seorang anak. Begitu juga kisah Nabi Nuh, ketika ia memanggil anaknya dengan penuh cinta.

Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepadaNya

Cinta kepada Rasul
seorang mukmin yang benar-benar beriman akan mencintai rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan segala kesulitan sehingga Islam tersebar di dunia.


 
3. Kasih Sayang


Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan  sayang, cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masimg-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.

Adanya kasih sayang mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayang bermacam-macam bentuknya begitu pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih dapat dibedakan :

  • Orangtua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
  • Orangtua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
  • Orangtua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
  • Orangtua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Contoh karya yang mengungkapkan kasih sayang, yaitu ;
  • Sajak Asrul Sani, yaitu "Surat dari Ibu"
  • Sajak Asrul Sani, yaitu "Elang Laut"
  • Novel "salah Asuhan", karya Abdul Muis
Kasih sayang yang berlebihan cenderung merupakan pemanjaan. Pada umumnya anak yang dimanjakan menjadi anak yang sombong, pemboros, tidak saleh, dan tidak menghormati orangtua.



4. Kemesraan


Kemesraan berasal dari kata dasar "mesra", yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.

Filsuf Rusia, Salovjev dalam bukunya "Makna Kasih" mengatakan, "jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain."

Yose Ortega Y. Gasset dalam novelnya "On love" mengatakan, "dikedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya."

Dibawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung lagi, karena ia merupakan daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi utama yang memungkinkan hidup.

Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai kemampuan dan bakatnya.


5. Pemujaan


Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah Nya. karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi dalam hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujaNya.
Manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.

a. Cara Pemujaan
Terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi,dan situasi. Di alam semesta ini tidak ada seorangpun yang membantah bahwa Tuhan itu pencipta segala-galanya.
Oleh karena itu pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.

b. Tempat Pemujaan
Masjid, gereja, candi, pura dan lainnya merupakan tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya atau yang dianggap Tuhan.
Apabila masyarakat berhasil membangun tempat memuja, tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhan atau yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin maka banggalah masyarakat itu.
Bangsa Indonesia memiliki Borobudur sebagai tempat pemujaan agama Budha yang tidak ada duanya di dunia ini pada jamannya.

c. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan
Cinta menimbulkan daya kreativitas pencintanya. Pengertian kreativitas antara lain ialah mencipta.



6. Belas Kasihan


Dalam surat Yohannes dijelaskan ada tiga macam cinta, yaitu ;
  1. Cinta agape, ialah cinta manusia kepada Tuhan yang diterangkan pada kegiatan belajar.
  2. Cinta philia, ialah cinta kepada ayah-ibu (orangtua) dan saudara. 
  3. Cinta eros/amor, ialah cinta antara pria dan wanita
Cinta terhasap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah "belas kasihan" untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.
Dalam essay "On Love" ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsur "pamrih"



7. Cinta Kasih Erotis


Cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.

Cinta kasih erotis sering dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang asing satu sama lain.
Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual. Mereka beranggapan karena mereka mengalami keterpisahan orang lain terutama sebagai keterpisahan fisik, maka dengan penyatuan fisik dapat mengatasi keterpisahan tersebut.
Disamping itu terdapat pula faktor-faktor lain bagi orang untuk mengatasi keterpisahan, seperti ;
  • Bercakap-cakap tentang kehidupan diri pribadi
  • Tentang pengharapan-pengharapan dan kecemasan-kecemasannya
  • Menampakan diri dengan segi-segi keanehannya
  • Mengadakan hubungan dan minat yang sama terhadap dunia sekitar
Bagi kebanyakan orang keinginan seksual senantiasa disamakan dengan gagasan cinta kasih. Mereka mudah terbawa oleh kesimpulan yang salah bahwa mereka sedang mencintai dan mengasihi yang lain, sedangkan sebenarnya yang terjadi bahwa mereka saling menginginkan secara fisis.

Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Dalam hal itu, hubungan fisis tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus dalam keinginan untuk menaklukan atau ditaklukan, tetapi tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan.
Kemesraan sama sekali bukan merupakan sublimasi naluri-naluri seksual seperti yang diyakini oleh freud, melainkan merupakan hasil langsung dari cinta kasih kesaudaraan dan terdapat baik dalam bentuk-bentuk cinta kasih fisis maupun psikis.

Cinta kasih erotis itu ekslusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang saja.Cinta kasih erotis mengekslusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaran yang mendalam terhadap orang lain. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat melainkan merupakan suatu putusan, penilaian dan perjanjian.


Referensi : Widyo nugroho, Achmad Muchji ;Ilmu Budaya Dasar;Gunadarma;Jakarta,1994
                 Drs. Djoko Widagdho, dkk; Ilmu Budaya Dasar;PT bumi aksara;jakarta,2008

Rabu, 27 Oktober 2010

ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Pendekatan Kesusastraan

Awalnya IBD dinamakan, Basic Humanities berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Humanities berkaitan dengan nilai yaitu nilai kita sebagai homo humanus.

Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Oleh karena itu untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu tersebut.

Seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Seni memegang peranan penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikan normatif. Oleh karena itu ia lebih fleksibel dalam isi maupun cara penyampaiannya.

Sastra mempunyai peranan yang lebih penting karena sastra mempergunakan bahasa. Bahasa mempunyai kemampuan menampung semua pernyataan manusia. Manusia mempelajari semua aspek ilmu pengetahuan dengan mempergunakan bahasa.

Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, karenanya lebih mudah berkomunikasi. Filsafat yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Sifat abstrak ini yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Cabang-cabang seni yang lain pada hakekatnya juga abstrak sehingga masih memerlukan penafsiran. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri, meskipun dalam penafsiran sastra masih dapat ditafsirkan lagi.

Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting. Meskipun karyanya lebih penting. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan yang mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.


Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa disebut juga narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tersebut diterjemahkan menjadi cerika rekaan yang didefinisikan dalam bentuk prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh imajinasi.
Umumnya dipakai untuk roman, novel atau cerita pendek.

Ada dua jenis prosa dalam Kesusastraan Indonesia :

1. Prosa lama, yaitu :
  • dongeng-dongeng
  • hikayat
  • sejarah
  • epos
  • cerita pelipur lara
2. Prosa baru, yaitu :
  • cerita pendek
  • roman/novel
  • biografi
  • kisah
  • otobiografi


Nilai - Nilai Dalam Prosa Fiksi

Prosa mempunyai nila-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai tersebut, antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
   
    Kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adlah pembaca mendapatkan pengalamn sebgaimana mengalaminya senidir peristiawa atu kejadian yang dikisahkan.

2. Prosa fiksi memberikan informasi

    fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

    Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dam merupakan sarana pemindahan yang tak hentinta dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
 
    Prosa fiksi dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu, diantaranya ; lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri,; dapat memperluas dan memperdalam persepsi wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia; serta akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dala menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.

    Berkaitan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua,
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, yang tujuannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya, contohnya Karya Sastra di Jaman Jepang.
  2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Kedua macam karya sastra tersebut umumnya menyampaikan masalah. Masalah yang disampaikan dengan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya yang mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik, yang dapat terjadi dalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.


Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian unusr dari kebudayaan.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik dan estetik, secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa (figurative language)
  2. Kata-kata yang ambiquitas
  3. Kata-kata berjiwa
  4. Kata-kata yang konotatif
  5. Pengulangan
puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.

    Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
  2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
  3. Puisi dan keinsyafan sosial . Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa; penderitaan atas ketidakadilan; perjuangan untuk kekuasaan; konflik dengan sesamanya; pemberontakan terhadap hukum Tuhan
 
Puisi umunya sarat akan nilai etika, estetika dan kemanusiaan. Misalnya, dalam puisi Rendra "Episode" yang melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta. Begitu juga dalam puisi Amir Hamzah "PadaMu Jua" yang mengungkapkan pandangan hidup keTuhanan dan rapatan hati.

Puisi merupakan sesuatu yang hidup didalam alam metafisis sehingga sukar dihayati isinya. Namun bila puisi dibaca dengan baik akan membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.Contoh dalam Prosa "menembus Waktu"

Prosa “Menembus Waktu”, yang menggambarkan tentang :
  1. Manusia dan harapan
  2. Manusia dan cinta kasih
  3. Manusia dan keadilan
  4. Manusia dan penderitaan
  5. Manusia dan tanggung jawab
  6. Manusia dan pandangan hidup
  7. Manusia dan kegelisahan

Penyair Rendra dalam “Balada Penantian”, mengekspresikan penghayatan dan pengalaman batinnya terhadap kemalangan dan penderitaan seorang gadis yang selalu menantikan kedatangan kekasihnya yang tak pernah kunjung datang, meskipun ia begitu kasmaran.
Asrul Sani dengan sajaknya “Surat Dari Ibu”, menceritakan betapa tulus cinta dan kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasihat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negeri seberang, dan mencari pengalaman hidup.


Referensi : Widyo Nugroho, Achmad Muchji;Ilmu Budaya Dasar;gunadarma;Jakarta,1994

Selasa, 26 Oktober 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA

Pengertian tentang manusia di dunia ini dapat dipandang dari banyak segi, diantaranya :
  •  Menurut Ilmu Kimia : manusia merupakan kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia
  • Menurut Ilmu fisika : manusia adalah kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama lain dan kumpulan dari energi
  • Menurut Ilmu Biologi : manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia
  • Menurut Ilmu Ekonomi : manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan dan memperhitungkan setiap kegiatan 
  • Menurut Ilmu Sosiologi dan Politik : manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu ingin mempunyai kekuasaan
  • Sedangkan menurut Filsafat manusia adalah makhluk yang berbudaya ( Homo Humanus )

 Unsur - Unsur yang Membangun Manusia

A. Manusia terdiri dari empat unsur, yaitu : 
    1 . Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak dari luar ,dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu
    2 . Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
    3. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan ,daya yang bekerja secara spiritual dalam memahami kebenaran
    4. Nafs, yaitu : kesadaran tentang diri sendiri                                                                                                                                                                               
B. Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yakni :

         1. Id

           Yaitu : Struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak nampak. 
           Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukan ciri alami dan terkait dengan sex.           Secara  instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran.Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus
           dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsug melalui mimpi dan  
           khayalan
    2. Ego
    Struktur keperibadian yang pertama kali dibedakan dari Id, disebut juga sebagai keperibadian " eksekutif ". Perkembangan ego terjadi antara umur 1 - 2 tahun. Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
    3. Super Ego
    Merupakan struktur keperibadian paling akhir. Muncul pada usia 5 tahun.Jika Id dan Ego berkembang secara internal dalam diri, maka super ego terbentuk dari lingkungan eksternal.Super ego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah ajaran yang mempunyai otoritas di lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan orangtua. Super ego dan Id berada dalam konflik langsung dan ego sebagai mediator super ego menunjukan pola aturan yang menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
     
Hakekat Manusia 

1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh. Jika manusia meninggal tubuhnya akan hancur dan lenyap.Sedangkan jiwanya lepas dari tubuh dan kembali ke Tuhan. Jiwa adalah roh di tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

2. Makhluk Tuhan yang sempurna, dibanding dengan makhluk lainnya. Manusia dilengkapi akal, perasaan dan kehendak. Kesempurnaan manusia karena memiliki adab dan budaya. Dengan akal manusia menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dengan perasaan manusia menciptakan kesenian. Daya perasaan pada manusia ada 2 macam, yaitu perasaan Inderawi dan Rohani.
    Perasaan Rohani meliputi :
  • Perasaan intelektual, merupakan perasaan tentang pengetahuan 
  • Perasan estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan
  • Perasaan etis, yaitu perasaan tentang kebaikan
  • Perasaan diri, adalah tentang harga diri karena merasa punya kelebihan dari yang lain
  • Perasan sosial, tentang kelompok atau hidup bermasyarakat
  • Perasaan religius, merupakan perasaan tentang agama atau kepercayaan 
3. Makhluk bio kultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi

4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan




KEBUDAYAAN

Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayan yang turun temurun dari generasi kegenerasi hidup terus. Pengertian kebudayaan mencakup bidang yang sangat luas yang tidak ada batasnya.

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu budhayah, yang berarti budi dan akal. Dalam bahasa latin berasal dari kata colere, yaitu mengolah tanah.

Secara umum kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi atau pikiran manusia untuk tujuan mengolah tanah atau tempat tinggalnya serta mempertahankan hidup didalam lingkunganya.

Definisi Kebudayaan Menurut Para Tokoh :

  • E.B tylor (1871 ) ,  kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan atau kesemua yang didapatkan atau dipelajari  oleh manusia sebagai anggota masyarakat
  •  Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemarti,  kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
  •  Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berpikir
  •  Koentjaraningrat,  kebudayaan adalah seluruh gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta  keseluruhan dari hasil budi pekertinya
  •  A.L Krober dan C. kluckhon,  kebudayaan manifestasi kerja jiwa manusia dalam arti yang luas
  • C.A Van Peursen,  kebudayaan adalah manifestasi kehidupan setiap orang dan sekelompok orang yang berlainan dengan hewan yang selalu mengubah alam


Unsur - Unsur Kebudayaan

Kebudayaan bangsa terdiri dari unsur - unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan


Menurut C.Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan :
  1. Sistem Religi, yaitu sistem tentang kepercayan atau agama
  2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan, yaitu sistem organisasi manusia dalam bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dalam bermasyarakat
  3. Sistem Pengetahuan, yaitu mengenai kemampuan manusia dalam mengingat apa yang diketahuinya dan menyampaikannya pada orang lain
  4. Sistem Mata Pencaharian Hidup, yaitu sistem bagaimana manusia terus meningkatkan kehidupannya
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan
  6. Bahasa, awalnya manusia mewujudkannya dalam bentuk kode, kemudian menjadi bentuk lisan dan tulisan
  7. Kesenian, manusia menyukai keindahan yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian                                                                                                                                                        

Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia sebagai perilaku kebudayaan
Kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia

Manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah hal itu tercipta maka manusia diatur oleh kebudayaan itu sendiri agar sesuai dengannya.









Referensi : Widyo nugroho, Achmad Muchji ;Ilmu Budaya Dasar;Gunadarma;Jakarta,1994

                                           
                                           
                                                                 

                                                                Jumat, 15 Oktober 2010

                                                                MEMORY

                                                                Teknologi komputer yang tren saat ini pada merk Acer :


                                                                250 GB Hard Drive

                                                                Ilmu Budaya Dasar

                                                                Pengertian Ilmu Budaya Dasar

                                                                Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan dasar serta pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Dengan kata lain Ilmu Budaya Dasar, juga merupakan pengetahuan tentang perilaku dasar - dasar dari manusia.
                                                                Diharapkan dengan mempelajari ini manusia lebih manusiawi.

                                                                Ilmu Budaya Dasar disebut juga sebagai ilmu gabungan, yang secara bersama atau sendiri dapat dipakai sebagai alat untuk memecahkan masalah manusia sebagai makhluk yang berbudaya, baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, sosial, maupun ciptaan Tuhan.

                                                                Tujuan Ilmu Budaya Dasar
                                                                1. Mengenal lebih dalam diri sendiri maupun orang lain
                                                                2. Sebagai bekal penting dalam pergaulan hidup
                                                                3. Mengetahui perilaku manusia dan bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia
                                                                4. Tanggap pada hasil budaya manusia secara mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang dibuatnya
                                                                5. Memiliki penglihatan jelas serta pemikiran yang mendasar sehingga mampu menghargai budaya sekitarnya dan ikut mengembangkan serta melestarikan budaya leluhur kita yang bernilai luhur
                                                                6. Sebagai calon pemimpin bangsa  dan ahli dalam disiplin ilmu supaya tidak jatuh dalam sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
                                                                7. Mengembangkan daya kritis pada persoalan kemanusiaan dan kebudayaan
                                                                8. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
                                                                9. Menambah kemampuan untuk menanggapi  masalah nilai - nilai budaya dalam masyarakat
                                                                10. Agar dapat memenuhi tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma Pendidikan.