Kamis, 29 Maret 2012

ALL ABOUT LOVE


Cinta….oh…Cinta…

Suatu kata yang abstrak hanya bisa dirasakan dan dipahami. Kebayang ga sih jika dunia ini tanpa cinta? Seperti gelapnya malam mungkin seperti itulah dunia tanpa cinta…

Bicara tentang cinta itu memang suatu hal yang menarik untuk dibahas dan tak ada habisnya. Mendengar kata cinta saja sudah membuat kita tersenyum dan bahagia apalagi jika kita sedang jatuh cinta….

 Banyak orang yang tidak memahami makna dari cinta sehingga mereka tidak tahu bagaimana mencintai. Mereka tidak menyadari bahwa cinta itu memiliki kekuatan yang maha dahsyat.

Tak ada yang mampu mendefinisikan Cinta dengan kata-kata. Sejatinya cinta yang murni mampu menggugah hati, menuntun langkah, menggerakkan tangan untuk melakukan sesuatu dengan tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balasan. Itulah cinta….

Cinta itu sendiri sudah ada dari jaman nenek moyang kita yaitu sejak zamannya Nabi Adam dan Hawa. Demi cintanya Adam kepada Hawa maka dia rela mengikuti kemauan Hawa sehingga akhirnya mereka terusir dari surga yang penuh dengan kenikmatan kemudian dibuang kebumi dimana mereka harus berjuang untuk hidup.

Masih banyak kisah-kisah lain yang menceritakan tentang betapa hebatnya kekuatan cinta, sebut saja…
Ø  Romeo dan Juliet rela mengorbankan nyawa demi cinta mereka
Ø  David Lloyd George, salah seorang perdana menteri Inggris tahun 1916 – 1922. Saat beliau masih bayi, Ibunya rela mengorbankan nyawa demi dirinya. Mereka terperangkap di tengah badai salju di Wales, pada akhir tahun 1863. Sang Ibu menanggalkan baju mantel untuk membungkus si bayi agar tidak kedinginan. Kemudian dengan badannya, dia melindungi si bayi dari serangan salju sehingga saat badai berlalu, si bayi selamat meski sang ibu tewas kaku kedinginan.
Ø  Kisah Bethania Eden, yang memilih tetap menikahi kekasihnya yang selamat dari kecelakaan pesawat sekalipun mengalami luka bakar yang serius. Meski secara fisik wajah kekasihnya berubah menjadi menakutkan, nggak ada kuping, nggak punya kelopak mata, cuping hidung tinggal sebelah. Toh kekuatan cinta mampu membuka mata hati  Bethania untuk tetap memegang komitmen untuk menikah.
Ø  Bunda Teresa dengan cinta merawat orang-orang yang menderita di India
Itu hanya sebagian kecil dari banyaknya kisah cinta didunia ini. Belum lagi cinta orangtua kepada anak-anaknya yang tiada lelah berjuang demi anak mereka. Maka tidak salah jika dokter mengatakan bahwa hati yang bahagia dan penuh cinta adalah obat.
cinta bagi beberapa orang merupakan candu – kelekatan yang kuat, mencemaskan dan penuh ketergantungan….

Menurut Sternberg dalam teori  Segitiga Cinta, bahwa cinta harus mempunyai tiga komponen yaitu……..
Keintiman. Unsur emosional  dari cinta yang melibatkan pengungkapan diri yang mengarah keterikatan, kehangatan, dan rasa percaya.
Gairah. Merupakan unsur motivasional cinta didasari oleh dorongan yang mentranslasi rangsangan fisiologis menjadi hasrat seksual.
Komitmen. Unsur kognitif dari cinta merupakan keputusan untuk mencintai dan bertahan dengan sang kekasih
Derajat tiap tiga unsur menentukan jenis cinta yang dirasakan seseorang. Sternberg mengatakan pasangan cenderung merasa paling bahagia ketika segitiga mereka cukup mendekati cocok .

Pola-pola mencintai
§  Non cinta  Tidak ada keintiman, gairah dan komitmen. Menggambarkan kebanyakan hubugan interpersonal yang merupakan interaksi yang sangat biasa
§  Menyukai  hanya ada keintiman tanpa gairah maupun komitmen
§  Gairah Cuma ada komponen gairah. Merupakan ketertarikan fisik dan rangsanga seksual yang kuat  tanpa keintiman dan komitmen
§  Cinta kosong  komitmen satu-satunya komponen yang ada. Sering ditemukan pada hubungan jangka panjang yang telah kehilangan keintiman dan gairah.
§  Cinta romantic adanya keintiman dan gairah. Saling tertarik secara fisik dan terikat secara emosional tapi tidak saling berkomitmen
§  Cinta persahabatan terdapat keintiman dan komitmen.cinta ini merupakan persahabatan jangka panjang berkomitmen, seringkali ditemui pada pernikahan dimana ketertarikan fisik memudar tapi tetap memutuskan untuk bersama selamanya
§  Cinta bodoh ada gairah dan komitmen tanpa keintiman
§  Cinta  yang sempurna  terdapat ketiga komponen cinta yang mana banyak diperjuangkan semua orang .cinta ini lebih mudah dicapai daripada dipertahankan.

Wow…Ternyata banyak sekali jenis dari cinta itu di dunia ini tapi tentunya kita mendambakan yang terakhir,  ya…cinta yang sempurna


Referensi :
Papalia E.Diane, sally wendkos olds dan Ruth Duskin Feldman. 2009. Human Development. Jakarta: Salemba Humanika
http://angkringan.or.id/page.php?id=798

Rabu, 28 Maret 2012

Kenali Autisme pada Anak Sejak Dini

Autisme

Apa itu autisme? Mungkin tidak semua orang mengetahui tentang autisme ini. Karena itu banyak para orang  tua yang tidak menyadari jika anaknya terkena gangguan autistik. Pada akhirnya terlambat dalam menangani anaknya yang menderita gangguan ini. Tapi sekarang dengan cepatnya akses informasi membuat orang tua dapat menyadari keanehan pada anak mereka.
Banyak sekali definisi yang beredar tentang apa itu Autisme. Tetapi secara garis besar, Autisme, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autisme Infantil.

 Karakteristik gangguan autistik…….

Sebelum usia 3 tahun atau saat bayi individu dengan gangguan autistik menunjukan keanehan dibeberapa bidang yang mudah di deteksi orang lain seperti tidak adanya respons. Orang tua bisa jadi salah mengartikan tidak adanya respons  bayi sebagai ketulian.

Simtom-simtom pada gangguan autistik………
·    
     Impairment dalam interaksi social. Individu dengan gangguan autistic menunjukan interaksi social yang lemah dalam beberapa cara. Perilaku nonverbal dan  menghindari kontak mata, membuat ekspresi wajah, postur, dan penggunaan isyarat yang aneh sebagai cara mengontrol interaksi
·         Impairment dalam komunikasi. Banyak individu dengan gangguan ini tidak mampu bicara atau menunjukan penundaan serius dalam kemunculan kemampuan bicara. Intonasi, nada, ritme  dan kecepatan berbicara tidak biasa dan mereka juga ekolalia ( pengulangan kata-kata )
·         Keanehan perilaku , minat dan aktivitas. Mereka dapat sangat sibuk dengan satu minat dan mengabaikan aktifitas lainnya.mereka bisa saja secara khusus tertarik pada kipas angin dan hal lainya. Gerakan tubuh juga menunjukan gerakan yang berulang-ulang, menggoncangkan lengan mereka, berputar-putar, maju mundur, dan bahkan membenturkan kepala. Perilaku agresif seperti temper tantrum dan ekspresi kemarahan yang kekanak-kanakan.

PENCEGAHAN AUTISMe …………

A.  PENCEGAHAN SEJAK KEHAMILAN
§  Adapun cara untuk mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang sejak dalam kehamilan tersebut diantaranya adalah : Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal, kalu perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan. Melakukan pemeriksaan skrening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, herpes atau hepatitis).
§  Pendarahan selama kehamilan segera periksa ke dokter kandungan anda. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yang mengakibatkan gangguan pada otak janin.
§   Prematur dan berat bayi lahir rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya autism dan gangguan bahasa lainnya. Berhati-hatilah minum obat selama kehamilan, bila perlu harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Obat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama. Peneliti di Swedia melaporkan pemberian obat Thaliodomide pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem susunan saraf pusat yang mengakibatkan autism dan gangguan perkembangan lainnya termasuk gangguan berbicara.
§  Hindari paparan makanan atau bahan kimiawi atau toksik lainnya selama kehamilan.
§   Adanya Fetal Atopi atau Maternal Atopi, yaitu kondisi alergi pada janin yang diakibatkan masuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. Sebaiknya ibu menghindari atau mengurangi makanan penyebab alergi sejak usia kehamilan di atas 3 bulan.
§  Hindari asap rokok, baik secara langsung atau jauhi ruangan yang dipenuhi asap rokok. Beristirahatlah yang cukup, hindari keadaan stres dan depresi serta selalu mendekatkan diri dengan Tuhan.
B.  PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN
§  Beberapa komplikasi yang timbul selama periode ini sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Bila terjadi gangguan dalam persalinan maka yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh bayi termasuk otak.
§  Organ otak adalah organ yang paling sensitif dan peka terhadap gangguan ini, kalau otak terganggu maka sangat mempengaruhi kualitas hidup anak baik dalam perkembangan dan perilaku anak nantinya
§  Bila terdapat resiko dalam persalinan harus diantisipasi kalau terjadi sesuatu. Baik dalam hal bantuan dokter spesialis anak saat persalinan atau sarana perawatan NICU (Neonatologi Intensive Care Unit) bila dibutuhkan. Bila terdapat faktor resiko persalinan seperti : pemotongan tali pusat terlalu cepat, asfiksia pada bayi baru lahir (bayi tidak menangis atau nilai APGAR SCORE rendah)
C.  PENCEGAHAN SEJAK USIA BAYI
§  Adapun beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : · Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir. seperti sering muntah, tidak buang besar setiap hari, buang air besar sering (di atas usia 2 minggu lebih 3 kali perhari), buang air besar sulit (mengejan), sering kembung, rewel malam hari (kolik), hiccup (cegukan) berlebihan, sering buang angin. Jalan terbaik mengatasi ganggguan tersebut bukan dengan obat tetapi dengan mencari dan menghindari makanan penyebab keluhan tersebut.
§  Gangguan saluran cerna yang berkepanjangan akan dapat mengganggu fungsi otak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak. · Bila terdapat kesulitan kenaikkan berat badan, harus diwaspadai. Pemberian vitamin nafsu makan bukan jalan terbaik dalam mengobati penderita, tetapi harus dicari penyebabnya · ·
§  Demikian pula bila terjadi gangguan neurologi atau saraf seperti trauma kepala, kejang (bukan kejang demam sederhana) atau gangguan kelemahan otot . ada bayi prematur, bayi dengan riwayat kuning tinggi (hiperbilirubinemi), infeksi berat saat usia bayi (sepsis dll) atau pemberian antibiotika tertentu saat bayi harus dilakukan monitoring tumbuh kembangnya secara rutin dan cermat terutama gangguan perkembangan dan perilaku pada anak.
§  Pada bayi dengan gangguan pencernaan yang disertai gejala alergi atau terdapat riwayat alergi pada orang tua, sebaiknya menunda pemberian makanan yang beresiko alergi hingga usia diatas 2 atau 3 tahun.
§  Makanan yang harus ditunda adalah telor, ikan laut, kacang tanah, buah-buahan tertentu, keju dan sebagainya. · Bayi yang mengalami gangguan pencernaan sebaiknya juga harus menghindari monosodium glutamat (MSG), amines, tartarzine (zat warna makanan), · Bila gangguan pencernaan dicurigai sebagai Celiac Disease atau Intoleransi Casein dan Gluten maka diet harus bebas casein dan Gluten,
§  Ciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang baik secara kualitas dan kuantitas, hindari rasa permusuhan, pertentangan, emosi dan kekerasan. Bila terdapat faKtor resiko tersebut pada periode kehamilan atau persalinan maka kita harus lebih waspada. Menurut beberapa penelitian resiko tersebut akan semakin besar kemungkinan terjadi autism. Selanjutnya kita harus mengamati secara cermat tanda dan gejala autism sejak usia 0 bulan.



Referensi :
W.K Susan, Halgin Richard.2010.Abnormal Psychology.jakarta:Penerbit Salemba Humanika
J.Widodo dr.spA.http://childrenautismclinic.wordpress.com/2009/04/12/faktor-resiko-dan-pencegahan-autism/.2009

Rabu, 21 Maret 2012

KONSEP SEHAT

KONSEP SEHAT

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,emosi, sosial dan spiritual. Sedangkan Konsep sehat itu sendiri menurut :
·         UU No.23 tahun 1992 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan hidup produktif secara social dan ekonomi.
·         WHO mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan  sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang
·         Para ahli antropologi kesehatan memandang kesehatan sebagai disiplin biobudaya yang membei perhatian pada aspek-aspek biologis dan social budaya tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
·         Sehat menurut masyarakat umum/awam hanya berarti “tidak sakit”.
·         Sehat secara luas mengandung arti yang merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan internal ( psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit ) dan eksternal ( lingkungan fsik, social dan ekonomi ) dalam mempertahankan kesehatannya.
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 factor yaitu:
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

DIMENSI SEHAT
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1). Kesehatan jasmani
Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai perhatian padafungsi mekanistik tubuh.
2). Kesehatan mental
Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan koheren. Istilah inidibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada hubungan yangerat di antara ketiganya.
3)Kesehatan emosional
Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi, seperti takut, kenikmatan,kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu secaratepat. Kesehatan emosional atau afektif juga berarti penanganan stress,ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan
.4)Kesehatan social
Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungandengan orang lain.
5)Kesehatan spiritualI
ni berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan.
6)Kesehatan societal
Diartikan bahwa kesehatan individu tidak terlepas dari lingkungan kehidupanindividu tersebut

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Zaman peradaban awal
  1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental) 
  2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental) 
  3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization
 
TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
# Menurut Erikson
Erikson  mengemukakan delapan tahap perkembangan, yaitu :
1.      Kepercayaan dasar versus kecurigaan dasar
Kepercayaan dasar yang  paling awal terbentuk selama tahap sensorik oral dan ditunjukan oleh bayi lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman,dan membuang kotoran dengan santai. Situasi yang menyenangkan dan orang-orang yang bertanggung jawab menimbulkan kenyamanan ini menjadi akrab dan dikenal oleh bayi.
2.      Otonomi versus perasaan malu dan keragu-raguan
Pada tahap ini anak mempelajari apakah yang diharapkan dari dirinya, apakah kewajiban-kewajiban dan hak-haknyadisertai apakah pembatasan-pembatasan yang dikenakan pada dirinya.
3.     Inisiatif versus kesalahan
Suatu masa untuk memperluas penguasaan dan tanggung jawab. Inisiatif bersama-sama dengan otonomi memberikan kepada anak suatu kualitas sifat mengejar, merencanakan , serta kebulatan tekad dalam menyelesaikan tugas-tugas dan meraih tujuan-tujuan.
4.       Kerajinan versus inferioritas
Pada tahap ini anak harus belajar mengontrol imajinasinya yang sangat kaya dan mulai menempuh pendidikan formal. Ia mengembangkan suatu sikap rajin dan mempelajari ganjaran dari ketekunan dan kerajinan.
5.   Identitas versus kekacauan identitas
Selama masa adolesen individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti ditengah masyarakat. Inilah masa dalam kehidupan ketika orang ingin menentukan siapakah ia pada saat sekarang dan ingin menjadi apakah ia dimasa yang akan datang
6.      Keintiman versus isolasi
   Dalam tahap ini orang-orang dewasa awal siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang-orang lain.
7.       Generativitas versus stagnasi
Ciri tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan – keturunan ,produk-produk, ide-ide dan sebagainya – serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedomanuntuk generasi-generasi mendatang
8.      Integritas versus keputusasaan
Tahap terakhir dalam proses epigenetic perkembangan disebut integritas. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda dan orang-orang, produk-produk dan ide-ide, dan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan dalam hidup

# Menurut Freud
 
a. Tahap Oral (mulut)
Tahapan ini berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan.
Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh pengetahuan dan harta. Misalnya, orang yang senang ditipu adalah orang yang mengalami fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral. Orang seperti itu akan mudah menelan apa saja yang dikatakan orang lain.
b. Tahap Anal
Tahapan ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Kenikmatan akan dialami anak dalam fungsi pembuangan, misalnya menahan dan bermain-main dengan feces, atau juga senang bermain-main dengan lumpur dan kesenangan melukis dengan jari.
c. Tahap Phallic
Tahapan ini berlangsung antara usia 3 dan 6 tahun. Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-laki (phalus), sehingga meupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki. Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelamin dnegannya. Misalnya anak laki-laki akan mengalami konflik oedipus, ia mempunyai keinginan untuk bermain-main dengan penisnya. Dengan penis tersebut ia juga ingin merasakan kenikmatan pada ibunya.
d. Tahap Latency
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan (masa sekolah), dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten.
e. Tahap Genital
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan.
KEPRIBADIAN SEHAT
Kepribadian yang sehat itu adalah :
Ø  Orang yang matang ( Allport )
Ø  Orang yang berfungsi sepenuhnya ( Rogers )
Ø  Orang yang produktif  ( Fromm )
Ø  Orang yang mengaktualisasikan diri ( maslow )
Ø  Orang yang terindividuasi ( Jung )
Ø  Orang yang mengatasi diri (Frankl)
Ø  Orang ''Disini dan Kini '' ( Perls )


 
Referensi :
Schultz, Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Lindzey, gardner.1993.Teori – Teori Psikodinamik.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Loedin AA. Dalam:Lumenta B.Penyakit, Citra Alam dan Budaya.Tinjauan Fenomena Sosial. Cet.pertama Penerbit Kanisius,1989. hal.7-8.
Priyanti Pakan, MF.Hatta Swa sono. Antropologi Kesehatan.Jakarta:Percetakan Universitas Indonesia, 1986.
Solita Sarwono. Sosiologi Kesehatan: beberapa konsep beserta aplikasinya. Gajah Mada University Press. Cet. pertama,1993. hal. 31-


   

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

KONSEP SEHAT

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,emosi, sosial dan spiritual. Sedangkan Konsep sehat itu sendiri menurut :
·         UU No.23 tahun 1992 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan hidup produktif secara social dan ekonomi.
·  WHO mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan  sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang
·   Para ahli antropologi kesehatan memandang kesehatan sebagai disiplin biobudaya yang membei perhatian pada aspek-aspek biologis dan social budaya tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
·         Sehat menurut masyarakat umum/awam hanya berarti “tidak sakit”.
·    Sehat secara luas mengandung arti yang merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan internal ( psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit ) dan eksternal ( lingkungan fsik, social dan ekonomi ) dalam mempertahankan kesehatannya.
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 factor yaitu:
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

DIMENSI SEHAT
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1). Kesehatan jasmani
Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai perhatian padafungsi mekanistik tubuh.
2). Kesehatan mental
Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan koheren. Istilah inidibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada hubungan yangerat di antara ketiganya.
3)Kesehatan emosional
Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi, seperti takut, kenikmatan,kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu secaratepat. Kesehatan emosional atau afektif juga berarti penanganan stress,ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan
.4)Kesehatan social
Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungandengan orang lain.
5)Kesehatan spiritualI
ni berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan.
6)Kesehatan societal
Diartikan bahwa kesehatan individu tidak terlepas dari lingkungan kehidupanindividu tersebut

 
SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.

Zaman peradaban awal
  1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental) 
  2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental) 
  3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.

Era Pra Ilmiah
1. 1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. 2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.

Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.


Referensi :
Loedin AA. Dalam:Lumenta B.Penyakit, Citra Alam dan Budaya.Tinjauan Fenomena Sosial. Cet.pertama Penerbit Kanisius,1989. hal.7-8.
Priyanti Pakan, MF.Hatta Swa sono. Antropologi Kesehatan.Jakarta:Percetakan Universitas Indonesia, 1986.
Solita Sarwono. Sosiologi Kesehatan: beberapa konsep beserta aplikasinya. Gajah Mada University Press. Cet. pertama,1993. hal. 31-